Synopsis:
Pang Tjin Nio is a Cina Benteng citizen who lives in Tangerang, Banten. Since adolescence to the end of his life she worked as a singer (cokek) Gambang Kromong music, the art of acculturation between Chinese and Betawi. The film also tells of the existence of the Cina Benteng people and the arts Fortress named Gambang Kromong music.
Film The Legend of Pang Tjin Nio merupakan film yang didekasikan untuk Maestro Gambang Kromong Pang Tjin Nio (Masnah). Film ini menuturkan perjalanan Sang Maestro, sejak ia mengenal gambang kromong, kiprahnya dari panggung ke panggung, juga sekelumit kehidupan sederhananya di Desa Sewan, Tangerang, Banten.
Selain menuturkan kisahnya, Pang Tjin Nio juga memperdengarkan kesahajaan lagu klasik dan lagu sayur (pop) gambang kromong di panggung-panggung hajatan di kalangan Cina Benteng. Selain itu, film juga memperlihatkan keberadaan cokek, tradisi ngibing, sisi buram kesenian akselerasi Cina, Betawi, dan Sunda ini, serta sekilas keberadaan warga Cina Benteng di daerah Tangerang.
Premis yang diusung film ini adalah perjuangan perempuan berusia senja dengan bakat menyanyinya dan sisi lain kehidupan warga Cina Benteng. Dua konsep kunci film ini adalah perjuangan perempuan dan kesederhanaan kaum minoritas bernama Cina Benteng. Ini sekaligus memberikan gambaran tentang feminisme, identitas, sekaligus keberadaan kaum minoritas di negeri ini.
Pang Tjin Nio is a Cina Benteng citizen who lives in Tangerang, Banten. Since adolescence to the end of his life she worked as a singer (cokek) Gambang Kromong music, the art of acculturation between Chinese and Betawi. The film also tells of the existence of the Cina Benteng people and the arts Fortress named Gambang Kromong music.
Film The Legend of Pang Tjin Nio merupakan film yang didekasikan untuk Maestro Gambang Kromong Pang Tjin Nio (Masnah). Film ini menuturkan perjalanan Sang Maestro, sejak ia mengenal gambang kromong, kiprahnya dari panggung ke panggung, juga sekelumit kehidupan sederhananya di Desa Sewan, Tangerang, Banten.
Selain menuturkan kisahnya, Pang Tjin Nio juga memperdengarkan kesahajaan lagu klasik dan lagu sayur (pop) gambang kromong di panggung-panggung hajatan di kalangan Cina Benteng. Selain itu, film juga memperlihatkan keberadaan cokek, tradisi ngibing, sisi buram kesenian akselerasi Cina, Betawi, dan Sunda ini, serta sekilas keberadaan warga Cina Benteng di daerah Tangerang.
Premis yang diusung film ini adalah perjuangan perempuan berusia senja dengan bakat menyanyinya dan sisi lain kehidupan warga Cina Benteng. Dua konsep kunci film ini adalah perjuangan perempuan dan kesederhanaan kaum minoritas bernama Cina Benteng. Ini sekaligus memberikan gambaran tentang feminisme, identitas, sekaligus keberadaan kaum minoritas di negeri ini.
Produced and directed by: syaiful HALIM
Videographer: syaiful HALIM
Editor: Ferrizqo B. Sutansyah
Script Writer: syaiful HALIM
Researcher: Terrizqo A. Sutansyah
Cast: Pang Tjin Nio (Maestro of Gambang Kromong Music)
Award:
Industry Boost Competition 2016 (finalist)
Beijing International Film Festival 2016
2nd Asia International Youth Short-Film Exibition 2016
Golden Frames 2016
SABC Erkuhuleni International Film Festival 2016
The Thallasemia International Film Festival 2016
Cineplay Film Awards 2016
Fan Boy Film Festival 2016
IndieWise Free Virtual Festival 2016
Telkomsel 5-Minute Video Challenge 2016
Beijing International Film Festival 2016
2nd Asia International Youth Short-Film Exibition 2016
Golden Frames 2016
SABC Erkuhuleni International Film Festival 2016
The Thallasemia International Film Festival 2016
Cineplay Film Awards 2016
Fan Boy Film Festival 2016
IndieWise Free Virtual Festival 2016
Telkomsel 5-Minute Video Challenge 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar