Bahwa di balik label pelacur jalanan, lady companion ++, sales promotion girl (SPG) ++, juga penyanyi dangdut, kaum perempuan merupakan subjek yang paling gencar dalam menggelorakan semangat hidup. Meski mereka dimarjinalkan dan dianggap sekadar obyek, sesungguhnya mereka menghadirkan identitas tersendiri sebagai subjek, kelompok minoritas, sekaligus perempuan!
Kesimpulan ini terangkum dalam diskusi dan documentary clinic seusai pemutaran kompilasi lima film dokumenter pendek karya para Rajawali M-DOCS di Cine Space, Gading Serpong, Tangerang, Jumat (17/02). "Pokoknya, jangan pernah remehkan kaum perempuan," tegas sutradara Dangdut is My Music Adinda Assyfa Kamalia.
Dengan mengusung tema Perempuan dan Marjinalitas, film screening M-DOCS kali ini menghadirkan film: Grass of Road (Lusie Natio Tobing), The Stories of ++ (Anak Agung Sagung Vivi Widyanti dan Tasya Arsyta Putri Kahfi), Nightfly 2 (Asrizal Rizki Akbar), Dangdut is My Music (Adinda Assyfa Kamalia), dan The Jawara (Terrizqo Arief Sutansyah). "Tiga film di antaranya merupakan film-film terbaru M-DOCS. Jadi, acara kali ini sekaligus peluncuran film-film ini," kata Direktur M-DOCS Terrizqo Arief Sutansyah.
Secara umum, kata Terrizqo, tema yang cukup seksi ini berhasil mengudang perdebatan panjang di antara para peserta. "Para hadirin benar-benar antusias untuk membahas isu dan tidak terjebak di persoalan teknis. Ini luar biasa," tambahnya.
Kegiatan film screening dan documentary clinic masih akan berlanjut pada 19, 20, dan 24 Februari. "Sekitar 100 undangan telah confirm dan ini sangat membanggakan," papar Terrizqo lagi. "Yang mau ikutan, kami masih menunggu registrasinya."[]
Info lainnya, kunjungi DOKUMENTASI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar