"Bordertown" Mengangkasa di Italy Drone Film Festival 2016 di Napoli

Film Bordertown karya Founder M-DOCS syaiful HALIM "mengangkasa" bersama ratusan film lain di Italy Drone Film Festival 2016 di Napoli, Italia. "Kabar ini baru saja kami terima dari pihak panitia dan berarti Bordertown akan menjadi bagian di festival yang akan digelar pertengahan Juli nanti," jelas Direktur Eksekutif M-DOCS Adinda Assyfa Kamalia di Jakarta, Selasa (21/06).

Sebelumnya, kata Adinda, Bordertown juga sudah mendapatkan kepastian untuk berkompetisi di Istanbul International Architecture and Urban Films Festival 2016 di Istambul, Turki [baca: "Bordertown" Berlaga di Istanbul International Architecture and Urban Films Festival 2016]. "Kalau kata Bapak, ini barokah puasa hari ke-16. Alhamdulillah...," tambahnya.

Menurut laman M-DOCS, film Bordertown bertutur tentang keberadaan Kota Atambua di sebelah Timur Nusa Tenggara Timur sebagai kota perbatasan antara Republik Timor Leste dan Republik Indonesia. 

Pada 1916-1942, Kota Atambua merupakan pusat Pemerintahan Hindia Belanda. Sampai abad ke-19, kota ini juga dikenal sebagai lumbung budak (dalam bahasa setempat disebut “ata”), dengan Belanda dan Portugis sebagai aktornya. Bahkan pada abad ke-17, budak-budak itu juga sempat “diekspor” ke Batavia.

Pada 1999, Kota Atambua menjadi bagian dari sejarah migrasi besar-besar warga eks Timor Timur ke Nusa Tenggara Timur. Migrasi ini juga menandai akhir jajak pendapat di Timor Timur, dengan berbagai peristiwa pelanggaran HAM di dalamnya.

Kini, warga di kota ini menikmati kedamaian. Bahkan, warga dari kedua negara bisa saling mengunjungi satu sama lain dengan bebas, tanpa terhalang border line.

Film ini memperlihatkan Kota Atambua masa sekarang dari atas seraya melihat sungai, lembah, dan bukit sebagai batas Negara.[]


Info lainnya, kunjungi DOKUMENTASI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar