"Banten yang identik dengan jawara membuat proses akulturasi di komunitas Cina Benteng jadi tidak bermakna; keberadaan masyarakat adat di Banten Kidul jadi tidak berarti; dan ini juga menggusur keberadaan jawara dengan embel-embel 'putih'," jelas sutradara The Jawara dan Harvest Moon Ritual, Terrizqo Arief Sutansyah, dalam film screening dan bedah budaya Banten di Chadels Cafe Graha Raya, Tangerang Selatan, Ahad (2/10). "Tepatnya, Banten masih memburu identitas yang sebenarnya.'
Diskusi bertemakan "Banten, Di Antara Minoritas & Identitas" ini juga diikuti oleh incu putu dari Kasepuhan Cisungsang, praktisi dari SCTV, serta dosen dan mahasiswa dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Tangerang Selatan dan Untirta Serang. "Ini diskusi yang menyegarkan dan memberikan kebanggaan tersendiri buat kami dari Kasepuhan Cisungsang," kata Hendriana Hatra, Kepala Humas Kasepuhan Cisungsang.
Seperti dilaporkan laman M-DOCS, seluruh film karya filmmaker-filmmaker M-DOCS tengah diikutsertakan ke sejumlah festival di luar negeri. Bahkan, film The Jawara berhasil menjadi nominasi pada ajang Apresiasi Film Indonesia 2016 di Manado, Sulawesi Utara.[baca: "The Jawara", Nominasi di Apresiasi Film Indonesia 2016].[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar