M-DOCS Itu seperti Padepokan

Memasuki tahun ketiga, M-DOCS kian menunjukkan kiprahnya dalam pelbagai kegiatan yang berkaitan dengan film dokumenter. Selain produksi, distribusi, dan screening, sesungguhnya hasil akhir dari seluruh kegiatan komunitas ini mengarah pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan inseminasi budaya Indonesia.

Di sela-sela persiapan screening film-film M-DOCS di Musium Nasional Jakarta, Direktur Eksekutif M-DOCS Adinda Assyfa Kamalia masih berkesempatan berbincang-bincang dengan redaksi M-DOCS. Berikut ini petikan wawancara kami.

M-DOCS masih terus berkibar, ya?
Alhamdulillah, kami masih eksis. Masih produksi, masih menjalankan distribusi, masih menyiapkan agenda screening, dan sedang menunggu hasil positif karya-karya kami di sejumlah festival.

Sepertinya dari tahun ke tahun, M-DOCS terus dapat tantangan?
Iya. Tantangan juga, ancaman juga. Pokoknya, komplit. Tapi kita terus berjalan: dari menyusun agenda, menyusun strategi, melaksanakan seluruh agenda secara tepat waktu, dan melakukan evaluasi secara berkala. Ribet memang tapi asyik buat dijalani.

Hasilnya, tahun ini kami berhasil menuntaskan empat film dokumenter baru dan merelaunch empat film dokumenter lainnya. Ini bukan main sibuknya. Faktanya, semua bisa dikerjakan dan persis Agustus ini semua produksi dan distribusi tuntas dikerjakan. Nah sekarang, kami tengah berancang-ancang untuk roadshow film-film kami ke sejumlah kampus.

Tidak terganggu dengan mundurnya sejumlah awak?
Awalnya, iya. Tapi Bapak (founder M-DOCS, red) selalu bilang, situasi seperti itu biasa terjadi di sebuah komunitas. Kami dididik untuk selalu bisa menuntaskan agenda apa pun, meski dihadang sejumlah hambatan, terutama soal SDM. 

Dulu M-DOCS itu diibaratkan padepokan, tempat guru dan murid mendialogkan berbagai persoalan, terutama film dokumenter. Pada praktiknya, kami mendapatkan kesempatan juga belajar dan mendiskusikan berbagai hal, termasuk tugas-tugas kuliah dan skripsi. Lengkap, pokoknya. Silaturahminya dapat, ilmunya dapat, prestasi juga dapat. 

Bagi yang merasa tidak nyaman dan merasa ingin mendapatkan suasana baru di luar sana, kami juga tidak pernah melarang atau mencegahnya. Kami sangat menghargai dan mengapresiasi karya-karya yang mereka buat. Sekecil apa pun. Sebaliknya, bagi yang tidak menghasilkan apa-apa, ya tetap kami hargai juga. Bahkan, bagi para mantan anggota yang juga rajin menghujat kami, kami hargai juga. Kami anggap itu sebagai bukti kekaguman kepada kami, hahaha....

Sepertinya rumit ya membina SDM di komunitas?
Sebenarnya, iya. Karena awalnya, M-DOCS itu komunitas yang berbasis kampus. Terlalu banyak intrik-intrik yang melibatkan dosen dan mahasiswa lain, sehingga sangat mengganggu konsentrasi kami, bahkan kelangsungan kuliah kami. Bukan rahasia, ketika kami mendapatkan prestasi, justru para pejabat kampus yang sejatinya dosen kami, paling merasa tidak nyaman.

Belakangan kami juga tahu, orientasi anggota yang terlibat di komunitas pun cenderung hanya ingin mendapatkan kemundahan izin meninggalkan kelas atau memburu nilai A. Kebetulan Bapak kan dosen di kampus tersebut. Hasil akhirnya, anggota banyak tapi minim produksi. Fakta ini membuat kami harus mengubah strategi pengelolaan organisasi karena cara kemarin tidak akan meningkatkan SDM.

Kapok berbasis di kampus, lantas...
Tidak juga. Cuma kami akan bergerak tidak dimulai dari suatu kampus tertentu karena anggota M-DOCS itu berasal dari berbagai kampus. Maka, kami mulai melangkah dari tempat netral dan terus bergerak ke sejumlah tempat, termasuk kampus. Bedanya, dulu kami membawa-bawa nama kampus sebagai base kami, sekarang ya tidak membawa-bawa nama kampus apa pun. Pokoknya, kami murni komunitas yang tidak berbasis di kampus tertentu.

Adinda Assyfa Kamalia adalah mahasiswa jurusan Komunikasi Pemasaran di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Ia termasuk generasi kedua dalam keluarga M-DOCS, persisnya ketika merintis Mercu TV. Tahun lalu, ia membintangi film pendek Tiga Janji dan tahun ini, selain mendukung produksi film-film dokumenter M-DOCS, juga menyutradarai film Dangdut is My Music.[]


Info lainnya, kunjungi DOKUMENTASI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar